Segala puji bagi Allah SWT, pemilik mutlak
semua kekuatan yang ada di langit dan di bumi. Shalawat dan salam kepada
Rasulullah SAW, sebagai manusia agung yang diberikan berbagai kemukjizatan dan
kemampuan luar biasa oleh Allah SWT.
Astral Projection adalah
sebuah aktivitas semi mistik dengan mengandalkan energy yang bersumber dari
pemusatan konsentrasi otak, pikiran, dan hati, yang dengannya dilakukan berbagai kegiatan yang berada di
luar batas kebiasaan. Secara sepintas, orang-orang yang percaya dan melakukan Astral
Projection juga menggunakan beberapa ayat Al-Qur'an, sebagai dalil yang
digunakan untuk mendukung dan membenarkan kegiatan semi mistik yang satu ini.
Oleh karena itu, tulisan ini saya susun untuk menjelaskan status Astral
Projection dalam pandangan kaidah syar'i.
Berbicara mengenai kekuatan dan kejadian yang
luar biasa, Allah SWT. sudah memberikan statement yang sangat tegas bahwa
لاَحَولَ
ولاَقُوةَ إلاّ باللّهِ
"Tidak ada kekuatan dan daya upaya, kecuali dengan
izin/pertolongan Allah."
Maknanya
yaitu bahwa tidak ada satu pun kekuatan dari mahluk yang bisa diandalkan,
melainkan kekuatan tersebut berasal dari Allah SWT. Sisi lain dari potongan
ayat ini juga mengandung pernyataan bahwa tidak pula ada kekuatan yang
dibenarkan penggunaannya dalam syariat, melainkan kekuatan yang bersumber dan
mengandalkan pertolongan Allah SWT.
Mungkin sebagian kaum muslimin
akan bertanya, bagaimanakah cara membedakan antara kekuatan yang bersumber dari
Allah SWT, dengan kekuatan-kekuatan yang bersumber dari selain-Nya….???
Untuk menjawab hal ini, saya akan paparkan
perbedaan antara karakter/ciri khas kekuatan yang bersumber dari Allah SWT,
dengan karakter kekuatan yang berasal dari selain-Nya, perbedaan keduannya
yaitu:
1) Kekuatan yang berasal dari Allah SWT hanya mengandalkan doa
yang didukung oleh sebab-sebab terkabulnya, sedangkan kekuatan yang lain
mengandalkan dan meyakini adanya kekuatan yang bersumber dari benda ataupun
mahluk lain.
Di sisi inilah Astral Projection mulai
kita tebak arahnya, ia mengandalkan kekuatan yang disebut oleh para penggunanya
sebagai kekuatan otak, pikiran, dan lain sebagainya. Meskipun sebagian dari
mereka tetap juga mengatakan bahwa Astral Projection juga terjadi karena izin
Allah SWT. Jika ini alasannya, maka saya katakan bahwa sihir sekalipun juga
terjadi karena izin Allah SWT. Karena izin Allah SWT dalam hal ini bukan
berarti membolehkannya secara syar'i.
2) Kekuatan yang berasal
dari Allah SWT tidak dapat dilatih, karena dalam hal ini yang perlu dilatih
adalah keyakinan atas pertolongan Allah semata, sedangkan kekuatan yang lain
membutuhkan latihan.
3) Kekuatan yang berasal dari Allah SWT tidak muncul kecuali saat
benar-benar dibutuhkan.
Sebagai ilustrasi, suatu ketika di tahun 2005
ketika masih di MAN 2 Model Palu, saya tinggal di sebuah mesjid. Jarak kota
palu dengan kampung saya adalah kurang lebih 320 KM. Saat itu, handphone masih
merupakan barang yang sangat langka. Singkat cerita, suatu ketika saya
tiba-tiba butuh dana untuk suatu keperluan sekolah, sementara saat itu di kampung
saya belum ada yang namanya telpon rumah, hp, ataupun sejenisnya. Telpon umum
hanya ada sekitar beberap kilometer dari kampung saya. Maka saat itu yang saya
lakukan adalah mengirim pesan kepada orang tua via bisikan hati agar ortu
menelpon, yang dikirim melalui doa. Hanya dalam waktu kurang dari satu hari,
orang tua kemudian menelpon saya, dan mengatakan bahwa ada bisikan yang
menyampaikan bahwa saat itu saya sedang
butuh untuk ditelpon.
Astral Projection atau yang sering disebut Raga Sukma secara ilmiah merupakan salah satu kemampuan otak untuk memanipulasi alam bawah sadar hingga sedemikian rupa hingga tubuh halus dapat menembus dimensi ruang dan waktu. Namun secara mistis astral atau raga sukma merupakan kemampuan yang kita miliki untuk melepas roh kita hingga dapat berjalan memakai tubuh halus dengan ritual tertentu. Tetapi perlu diketahui, proses meraga sukma sesunggunya tidak melepas roh, tetapi hanya memproyeksikan energi pikiran yang disebut sukma. Kalau kita melepas roh bisa menyebabkan kematian. Sebab itu orang yang meraga sukma bisa menarik kembali energi pikiran yang melanglang buana sehingga dapat hidup kembali. Energi pikiran atau sukma ini secara otomatis akan kembali ke raga dalam kondisi tertentu, misalnya saja karena kaget, tertindih energi lain, dan sebagainya. Astral Projection juga disebut sebagai suatu keadaan di mana jiwa kita melakukan perjalanan sendiri ke tempat lain, terpisah dari tubuh kita. Tapi ini bukan suatu mimpi, karena jika ditilik, jiwa kita benar-benar berada di tempat lain tersebut, dan bisa melakukan suatu aktivitas di sana.
Berikut ini langkah-langkah yang harus lakukan untuk melakukan suatu Astral Projection (dalam bahasa Indonesia biasa disebut dengan ‘Meraga Sukma’)
*Langkah Pertama:
Relaksasi tubuh, keseluruhan termasuk fisikal dan mental. Kita memulainya dari relaksasi otot-otot tubuh dan pengaturan pernafasan. Dengan secara terus-menerus dengan menarik nafasdalam-dalam, dan mengembuskannya perlahan. Berkali-kali hingga kita benar-benar relax.
*Langkah Kedua:
Konsentrasi, memasuki keadaan di antara tertidur dan terjaga. Ini disebut sebagai masa Hypnagogic. Dengan berlatih secara terus- menerus untuk memasuki keadaan tersebut, maka kita akan mudah melakukan ‘switching’ dari keadaan sadar menjadi ‘setengah tertidur’ namun bukan mengantuk atau bahkan tidur. Cara lain yang mudah adalah dengan berkonsentrasi pada suatu objek warna dalam pandangan gelap kita (kondisi mata tertutup).
*Langkah ketiga:
Mulailah dengan mengosongkan total seluruh isi (unek-unek) yang ada dalam pikiran kita. Dan cobalah amati segala perubahan yang ada dalam pandangan kita. Dengan semakin memperdalam konsentrasi, usahakan untuk menatap lurus ke depan di mana kelopak mata kita tertutup. Beberapa saat kemudian akan muncul suatu pola cahaya aneh. Dalam keadaan tersebut, di mana Neuron-neuron kita akan beristirahat. Ini belum membawa kita pada tahap Astral Projection yang sesungguhnya, jadi biarkan saja hal demikian terjadi dengan sendirinya.
*Langkah Keempat:
Memasuki masa Vibrasi/getaran. Ini merupakan bagian terpenting. Pada saat inilah medan-medan listrik pada tubuh kita akan terlepas, dan Astral akan meninggalkan tubuh fisik kita. Benar- benar sulit, namun tidak sesulit yang kita kira. kita hanya butuh berlatih sekitar 5 kali meditasi.Berikut ini adalah tips-tips yang dianjurkan untuk mempermudah memasuki tahap getaran:
1.Lepaskan benda-benda semacam gelang, kalung, dsb. Yang dapat mengganggukonsentrasi kita pada saat bermeditasi.
2.Lakukanlah di dalam ruangan yang gelap namun masih ada sedikit cahaya, jangan terlalu gelap.
3.Kita melakukannya dengan berbaring membujur dari utara ke selatan, dengan posisikepala berada di utara. Dengan posisi berbaring, kita akan benar-benar merasakanrelaksasi total dengan sempurna. Namun jangan sampai mengantuk!
4.Pakailah pakaian yang longgar dan nyaman, agar tidak menganggu konsentrasi pada saat bermeditasi.
5.Carilah tempat yang sunyi seperti kamar tidur.
6.Mulailah memasuki tahap relaksasi.
7.Lakukanlah sugesti- sugesti secara mental pada diri anda sendiri, misalkan “Wahai Aku, rasakanlah pancaran kekuatan semesta yang begitu dahsyat.” Atau juga,“Wahai hati, pikiran, dan tubuhku, beristirahatlah… Dan berselaraslah pada keheningan semesta.” dll
8.Bernafaslah dengan menggunakan hidung secara lambat dan panjang sebagaimana orang tidur.
9.konsentrasi pada pernafasan, namun jangan sampai terlalu fokus.
10. Masih dengan mata tertutup, fokuskan pandangan anda ke titik ajna yang terletak 1 cm diatas pertemuan kedua alis anda, kemudian.
11.Perkuat tingkat konsentrasi, dan pusatkan pada titik ajna kita.
*Langkah Kelima:
Berlatihlah mengontrol tahapan getaran kita. kontrol secara mental dengan menekankannya dalam kepala kemudian atur getaran itu agar menurun hingga ke ujung kaki, hingga merata ke seluruh tubuh, sambil mempertahankan getaran kita pada seluruh tubuh. Untuk menghasilkan efek ini, lakukanlah konsentrasi penuh pada setiap getaran yang kita rasakan secara mental, tekankanlah gelombang getar tersebut keluar dari kepala lalu menurun memasuki seluruh tubuh. Lakukanlah latihan seperti ini hingga kita benar-benar mampu memerintah getaran kapanpun sekehendak kita. Jika kita telah mampu melakukan kontrol pada getaran, maka kita telah siap melakukan perjalanan Astral.
*Langkah Keenam:
Mulailah secara bertahap dan terpisah-pisah. Kunci dalam melakukan Astral Projection adalah kontrol pikiran. Jagalah pikiran kita (visualisasikan/bayangkan) ruh kita untuk meninggalkan tubuh secara terus-menerus. Ingat, apapun yang akan terjadi janganlah panik atau takjub. Tetap konsentrasi dan netralisasi pikiran.
*Langkah Ketujuh:
Lepaskanlah ruh kita dari tubuh. Langkah awal adalah dengan melakukan sugesti bahwa diri kita amat sangat ringan, dan kemudain cobalah untuk bangkitkan ruh dari tubuh fisik kita. Lakukanlah hal tersebut sambil terus meningkatkan kontrol pikiran dan konsentrasi, dan jagalah jangan sampai semua ini sia-sia (misalnya gangguan suara dari luar, dsb.). Jika Anda dapat melihat tubuh fisik anda sedang duduk atau terbaring sedang posisi Anda adalah terbang, maka Astral Projection telah Anda kuasai.
Sementara Ini Dulu Posttingan nya Insya'allah nanti Akan Saya Update.
.Terimakasih.